Adalah hal yang sudah diketahui khalayak umum bahwa Yogyakarta merupakan sebuah kota pelajar. Para mahasiswa dari beragam etnis dan suku daerah berbaur di kota gudeg ini demi mendapatkan sepetik ilmu yang menurut anggapan mereka nantinya ilmu untuk dijadikan bekal hidup (terutama untuk mencari kerja) di masa berikutnya. Mereka pergi meninggalkan sanak saudara serta kerabatnya dengan membawa segenggam harapan. Akhirnya Yogyakarta benar-benar ramai dengan hiruk pikuknya yang khas yakni berkaitan dengan mahasiswa, kampus dan kos-kosan.
Ada satu hal yang saya ingin soroti terkait hal
ini bahwa Yogyakarta ternyata dekat dengan dunia
penerbangan. Ini dibuktikan dengan adanya pangkalan TNI AU yang sekaligus
difungsikan sebagai bandara sipil, juga ada kampus-kampus berbau penerbangan
(seperti AAU, STTA dan STTKD) dan tak kalah pula di sana ada lembaga pendidikan
yang bernuansa pelayanan bandara. Sebut salah satunya adalah lembaga pusat
pendidikan Patriot Bangsa yang terletak di Jalan Janti.
Lembaga pendidikan ini dan lembaga-lembaga lain
yang sejenis umumnya akan mencetak para staf terlatih seperti awak kabin
(pramugari), staff darat, check in staff, ticketing dan reservasi. Lama
pendidikannya rata-rata hanya sekitar 6 bulan yang mana itu sudah termasuk
teori dan praktek (on the job training). Sedangkan untuk pramugari seingat saya
akan sedikit lebih lama. Biayanya pun beragam mulai dari jutaan hingga puluhan
juta. ( Baca - Dewandaru Airport )
Begitu siswa telah lulus, biasanya lembaga
pendidikan kedirgantaraan ini akan memberikan bantuan penyaluran tenaga kerja
bagi para lulusannya. Namun demikian bantuan itu biasanya tidak benar-benar
penuh alias 100 persen. Artinya para lulusan umumnya masih akan malalui
beberapa tahapan tes layaknya orang yang akan melamar kerja pada sebuah
perusahaan. Namun demikian, bagaimanapun adanya lembaga ini menjadi salah satu
alternatif jalan yang cukup simpel untuk bisa terjun ke pekerjaan di bidang
penerbangan. ( Lihat juga - Alamat Lion Air Jakarta )
Tapi bagaimanapun juga, saya sebagai salah seorang
yang pernah terjun ke dunia pendidikan penerbangan dan dunia karir penerbangan
tetap menyarankan agar tetap ada orientasi ke depan yang mengarah pada
keinginan membangun bisnis mandiri. Sebab dengan menjadi seorang pengusaha
tenaga dan waktu anda tidak akan terbeli dan diatur sedemikian rupa oleh
atasan. Silakan bekerja, namun jangan lupa sisihkan sebagian gaji anda buat
modal membangun bisnis sendiri yang halal tentunya.
Artikel terkait :
- Adam Air